Sabtu, 22 September 2012

Masjid menara kudus : simbol toleransi umat islam




Walaupun dijuluki kota kretek, rokok bukanlah ikon di kota kudus. masyarakat kudus lebih bangga menjadikan Masjid menara kudus sebagai simbol atau ikon kota kudus. Masyarakat kudus sangat bangga terhadap masjid menara kudus. Terbukti dengan selalu ramainya masyarakat yang mengunjungi masjid menara kudus ini. terutama di hari kamis malam masyarakat berkunjung ke masjid ini utnuk beribadah, ziarah, dan menikmati malam di sekitaran masjid menara kudus. Masjid al aqsa merupakan nama asli masjid menara kudus, tetapi masyarakat belum banyak yang tahu nama asli masjid tersebut.

Sejarah singkat
Masjid ini didirikan pada tahun 1549 M atau 956 H. pendirinya adalah syekh jafar sodiq yang lebih dikenal sebagai sunan kudus. Batu pertama yang diletakan untuk membuat masjid ini didatangkan dari baitul maqdis atau palestina. Sejarah berdirinya masjid menara kudus terbukti sangat jelas dengan prasasti berbahasa arab yang menerangka empat hal yaitu masjid berdiri pada tahun 956H, pendirinya ja’far sodiq,bernama al aqsa, dan di daerah al quds.  Prasasti itu katanya batunya didatangkan ja’far sodiq dari makah.
Keistimewaan
Masjid menara kudus sudah mengalami renovasi. Sekarang ini bentuknya lebih besar dari aslinya. Di kawasan masjid terdapat sumur purba yang digunakan adanya untuk berwudhu.di kompleks masjid juga terdapat pancuran wudhu berjumlah delapan yang mengadopsi ajaran budha, yaiitu 8 ajaran kebenaran. Gapura masjid ini juga dikagumi masyarakat,karena bentuknya yang penuh dengan seni yang indah. Saat crew muria travel berkunjung merasa heran mengapa banyak orang yang meraba-raba gapura. Menurut cerita gapura ini selalu dihindari oleh pejabat. Banyak pejabat yang memilih jalur belakang untuk menghindari  melewati lorong gapura. Hal ini dikarenakan sunan kudus tidak menyukai pejabat yang sombong. Konon masyarakat percaya apabila pejabat sombong melewati lorong gapura akan runtuk kekuasaaya. Yang paling istimewa di mesjid ini adalah berdirinya bangunan menara yang menjulang tinggi seperti candi. Tingginya sekitar 18 meter dengan dasarnya 10x10 meter. Terdapat 32 piringan yang mengitari menara.  Di dalamnya terdapat tangga yang terbuat dari kayu jati. Kai dasarnya dibuat dan diukir seperti tradisi jawa hindu. Pembangunanya juga tanpa meggunakan semen,Cuma batu bata yang ditumpuk dengan sangat rapid an terukur. Tradisi jawa sangat kental di atapnya yang terdapat 4 soko guru. Di puncaknya terdapat mustoko yang merujuk pada tradisi hindu.

Makam sunan kudus
Di belakang masjid menara kudus ada makam sunan kudus yang selalu ramai dikunjungi para peziarah yang ingin mendoakan atau membaca tahlilan untuk sunan kudus. Makam sunan kudus merupakan makam utama, selain itu di sekitarnya tedapat makam-makam kerabat dan keluarga beliau. Suasana tenang sangat terasa di komplek makam ini. ada tradisi setiap tanggal 10muharram melakukan bukak luwur atau mengganti kain selambu makam. Hari itulah puncak keramaian di masjid menara kudus. Sunan kudus merupakan salah satu walisongo yang ada di pulau jawa ini mengajarkan toleransi beragama dengan baik. Dalam merayakan hari raya idul adha dilarang menyembelih daging sapi karena sapi merupakan hewan yang disucikan oleh penganut hindu. Berkat itulah di kudus kebanyakan makanan terbuat dari daging kerbau.
crew muriatravel
Akses
Banyak cara menuju ke masjid menara kudus, apabila dari kota kudus naiklah angkot dari terminal iduk arah menara. Suruh sopir untuk menurunkan di kawasan menara kudus. Apabila rombongan naik bis biasanya turun di parkiran bis yang letaknya lumayan jauh dari komplek masjid sunan kudus, maka disarankan naik ojek atau becak yang banyak menawarkan menuju ke masjid sunan kudus.

Tips-tips berkunjung ke masjid menara kudus
1.       Berpakainlah yang sopan dan sesuai aturan agama islam.
2.       Jagalah sopan santun di dalam kompleks masjid maupun makam.
3.       Siapkanlah plastic untuk tempat sandal atau sepatu yang kita lepas untuk masuk makam.
4.       Santunlah kepada semua orang disekitar.
5.       Jangan lupa berdoa dan bersyukur.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar