keraton
Surakarta atau yang lebih dikenal dengan nama keraton surakarta hadiningrat
didirikan pertama kali oleh sunan Paku Buwono II pada tahun 1744 sebagai
pengganti keraton kartasura yang hancur akibat geger pecinan pada tahun 1743. tidak
lengkap rasanya jika anda berkunjung ke kota bengawan namun belum menginjakkan
kaki di keraton Surakarta. karena keraton inilah yang menjadi cikal bakal kota Surakarta
atau yang biasa disebut Solo. di dalam kompleks keraton traveller dapat
berwisata sejarah sembari mengagumi arsitekturnya yang megah.
|
meriam |
akses kesana
keraton Surakarta
hadiningrat atau yang biasa disebut keraton kasunanan terletak di pusat kota,
sekitar 10 menit dari balaikota dan 5 menit dari bundaran gladag. jika anda
dari arah Yogyakarta, ikuti saja Jalan utama kota Solo (surakata) hingga
bundaran gladag, maka sampailah traveller di depan gapura keraton.
berwisata ke
kompleks keraton kasunanan dimulai dari bundaran gladag, memasuki gapura
keraton yang megah, traveller akan disambut oleh rimbunya pohon beringin yang
berada di sisi kiri dan kanan jalan utama. selain bangunan keraton, di kompleks
alun-alun utara ini anda juga bisa menjumpai banyak penjual souvenir, dan yang
menarik perhatian kru Muria Travel adalah para pedagang batu akik.
|
koleksi museum |
wisata sejarah di museum keraton Surakarta
pintu masuk
museum keraton berada di sisi timur, bangunan ini dulunya adalah kompleks
perkantoran pada zaman Pakubuwono. di dalam museum traveller akan menjumpai
berbagai benda-benda warisan budaya keraton Surakarta. diantaranya adalah
foto-foto dan singgasana raja, batik, diorama adat istiadat mengenai prosesi
pernikahan keraton Surakarta, berbagai topeng , relief , koleksi kereta
dan anda juga dapat menjumpai Kyai
Rajamala. rajamala adalah patung raksasa yang digunakan sbeagai hiasan kepala
pada zaman Pakubuwono IV. namun ingat ya traveller, anda dilarang menyentuh
berbagai koleksi yang ada di museum ini. karena selain untuk menjaga keutuhan
koleksi, barang barang yang berada di museum ini juga terkesan masih
dikeramatkan. terbukti dengan adanya sesaji di sekitar benda benda tersebut.
jadi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, taatilah peraturan yang
ada.
|
sumur songo |
merasakan kesegaran air sumur songo
setelah puas
meliihat koleksi museum, anda bisa sejenak merasakan segarnya air dari sumur
songo. yang posisinya berada di tengah-tengah
bangunan museum. sumur yang dahulunya berbentuk lingkaran sekarang sudah
dipugar dan berbentuk persegi, berukuran masing masing sekitar 1 meterdan
mempunyai kedalaman 6 meter.dibangun sekitar 150 tahun silam dan sampai
sekarang airnya belum pernah kering. pada zaman dahulu, sumur songo merupakan
tempat bertapanya Paku Buwono IX. beliau bertapa di atas sumur beralaskan
papan. tentu bukan tanpa resiko, sebab jika tertidur maka beliau akan jatuh
kedalam sumur songo. di area sumur songo sudah difasilitasi beberapa gelas bagi
pengunjung yang ingin mencoba kesegaran airnya, namun pengunjung tidak
diperkenankan mengambil air langsung dari sumur. pengunjung cukup mengambil
melalui air yang sudah disediakan di gentong.
|
sasana sewaka |
kompleks utama
puas
merasakan kesegaran air sumur songo, perjalanan dilanjutkan menuju kompleks
utama keraton melalui sebuah lorong sempit. traveller harus berpakaian rapi
sopan, dilarang memakai alas kaki ketika berjalanan di atas pasir yang konon diambil
dari pantai selatan. di halaman keraton terdapat banyak pohon sawo kecik. dalam
filosofi jawa, sawo kecik memiliki nilai sarwo becik, sarwo adalah serba dan
becik adalah bagus. jadi nilai filosofis dari sawo becik adalah serba bagus. di kompleks utama, terdapat beberapa patung eropa.
menjadikan lingkungan keraton ini mempunyai dua sisi yang berbeda, eropa dan
jawa. menengok sasana sewaka, terdapat empat pilar utama dan gantungan lampu Kristal
yang berlapis emas. namun empat pilar dan ganatungan tersebut tertutup dengan
kain dan hany waktu waktu tertentu saja kain tersebut dibuka.
|
panggung sangga buana |
panggung sangga buana
berdiri gagah
di kompleks utama keraton Surakarta dengan
tinggi sekoitar 35 meter. dahulunya panggung sangga buana adalah tempat untuk
meditasi raja-raja. konon ditempat inilah para raja bertemu dengan penguasa
pantai selatan, Nyai Roro Kidul. Selain berfungsi sebagai tampat meditasi,
panggung sangga buawan juga dijadikan sebagai sarana pengontrol keadaan sekitar
keraton, mengingat bangunanya yang lebih tinggi dari bangunan sekitar.
bila traveller masih punya cukup tenaga,
perjalanan bisa dilanjutkan dengan mengelilingi kompleks keraton Surakarta secara
keseluruhan yang dikelilingi baluwarti, tembok
pertahanan yang mengililingi lingkungan keraton. mampir sejenak melihat kebo kyai selamet , hewan yang selalu menjadi
ikon bukan suro bagi masyarakat Surakarta.
diakhiri dengan duduk santai ditemani samangkuk wedang ronde sembari memandang
gunung Merbabu dan Merapi dikala senja.
Solo, Spirit of Java
Jadwal Buka
Senin - Kamis pk
09.00 - 14.00 WIB
Sabtu - Minggu pk
09.00 - 13.00 WIB
Harga Tiket
Bangsal Pagelaran:
Rp 2.500
Museum: Rp 8.000
Ijin kamera/video:
Rp 3.500
READ MORE - keraton kasunanan Surakarta, warisan budaya jawa